Trading Forex
Halo lagi, Sahabat. Masih semangat membaca tulisan Bli?
Mari geser sedikit kursi kita. Kalau tadi kita bicara soal branding di Facebook, sekarang kita masuk ke hutan rimba yang jauh lebih liar, lebih bising, tapi juga menyimpan harta karun bagi mereka yang punya peta: Trading Forex.
Dulu, waktu Bli masih muda, kalau mau tukar uang Dolar ke Rupiah, kita harus naik motor ke Money Changer. Kita lihat papan kurs, kalau Dolarnya lagi mahal, kita jual simpanan Dolar kita biar dapat Rupiah banyak. Nah, Trading Forex itu pada dasarnya sama, tapi dilakukan secara digital, dalam hitungan detik, dan pasarnya sebesar dunia ini.
Sini, Bli ceritakan apa itu makhluk bernama Forex ini dengan bahasa warung kopi, supaya tidak pusing dengan istilah njlimet.
Apa Itu Forex? (Pasar Tanpa Tidur)
Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange (Pertukaran Mata Uang Asing).
Bayangkan sebuah pasar raksasa yang tidak pernah tutup. Di pasar ini, yang dijual bukan cabai atau bawang, melainkan Uang. Ya, kita membeli uang dengan uang.
Di pasar ini, mata uang negara-negara di dunia itu bertarung. Dolar Amerika (USD) adu kuat dengan Euro (EUR). Yen Jepang (JPY) saling sikut dengan Poundsterling Inggris (GBP). Nilai mereka naik turun setiap detik tergantung berita ekonomi, perang, atau sekadar gosip para bankir dunia.
Bagaimana Cara Dapat Cuannya?
Kalau di pasar saham kamu biasanya beli saham murah lalu berdoa harganya naik (beli rendah, jual tinggi), di Forex sedikit beda. Kamu bisa untung baik saat harga naik maupun turun.
Kita mainkan logika sederhananya:
* Posisi Buy (Beli/Long):
Kamu merasa ekonomi Amerika akan membaik dibanding Eropa. Maka kamu "Beli" pasangan mata uang EUR/USD. Kalau Dolar menguat, kamu untung.
* Posisi Sell (Jual/Short):
Kamu melihat berita ekonomi Inggris sedang hancur lebur. Kamu yakin nilainya akan jatuh. Maka kamu "Jual" (Short) mata uang itu. Kalau harganya beneran jatuh, kamu justru dapat duit. Ajaib, kan?
Pedang Bermata Dua: Leverage (Daya Ungkit)
Nah, ini bagian yang sering bikin orang bangkrut atau kaya mendadak. Bli harus jelaskan ini pelan-pelan.
Di Forex, ada fasilitas yang namanya Leverage.
Bayangkan kamu cuma punya modal Rp1 juta. Tapi, broker (perantara) memberimu "kaca pembesar" atau pinjaman tenaga (leverage) 1:100. Artinya, kamu bisa belanja seolah-olah kamu punya uang Rp100 juta!
* Manisnya: Kalau harga naik sedikit saja, keuntunganmu dikalikan dari Rp100 juta itu. Cuan luber!
* Pahitnya: Kalau harga turun sedikit saja melawan prediksimu, kerugianmu juga dikalikan. Modal Rp1 juta aslimu bisa hangus (ludes) dalam sekejap mata. Ini yang disebut Margin Call.
Nasihat Bli Pur: Jangan Masuk Hutan Tanpa Senjata
Banyak kawan Bli yang terjun ke Forex karena silau melihat screenshot pamer profit di media sosial. Mereka pikir ini mesin ATM.
Padahal, Forex itu ibarat berselancar di ombak badai. Kalau kamu atlet profesional, itu menyenangkan. Kalau kamu tidak bisa berenang, kamu akan tenggelam.
Trading Forex itu:
* Bukan Judi: Ini bisnis probabilitas yang butuh analisa (baca grafik/teknikal dan baca berita/fundamental).
* Perang Psikologi: Musuh terbesarmu bukan pasar, tapi jempolmu sendiri yang gatal ingin balas dendam saat rugi, atau serakah saat untung.
* High Risk, High Return: Jangan pernah pakai "uang beras" atau uang sekolah anak untuk trading. Pakailah "uang dingin" (uang yang kalau hilang, kamu tidak akan menangis guling-guling).
Intinya Sahabat, Forex adalah cara mencari nafkah dengan memanfaatkan gejolak ekonomi dunia. Ia menawarkan kebebasan waktu dan potensi tak terbatas, tapi ia juga tidak kenal ampun pada mereka yang serakah dan tidak mau belajar.
Gimana? Masih berani atau lutut mulai gemetar?
Kalau kamu benar-benar pemula yang ingin mencelupkan kaki ke air, apakah kamu mau Bli jelaskan dulu istilah-istilah dasar yang wajib tahu (seperti Lot, Pip, dan Spread) s
upaya tidak "dikerjain" pasar?
Komentar
Posting Komentar