Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Pintu Gerbang: Berawal dari Ponsel Usang dan Ide Liar

Pintu Gerbang: Berawal dari Ponsel Usang dan Ide Liar Di Desa Penarungan, jauh dari hiruk pikuk kota, hiduplah seorang pemuda bernama Komang Sudarsana. Bukan, ia bukan seorang anak muda yang akrab dengan kafe dan lampu disko. Dunianya adalah aroma tanah basah setelah hujan, suara gemericik air irigasi, dan bisikan angin yang menggoyangkan rumpun padi. Komang adalah anak petani, tulang punggungnya akrab dengan cangkul, tangannya lebih sering memegang tali kerbau daripada mouse komputer. Namun, di balik kesehariannya yang bersahaja, ada sesuatu yang bergejolak di dalam dada Komang: sebuah kegelisahan. Ia merasa desanya adalah permata tersembunyi, sebuah lukisan alam yang tak ternilai. Ia sering melihat para turis asing melintas, mengagumi keindahan sawah bertingkat, tapi mereka hanya sesaat. Ia ingin keindahan ini abadi, terdokumentasi, dan bisa dinikmati siapa saja. Malam itu, setelah seharian di sawah, Komang duduk di bale bengong (gazebo) di depan rumahnya. Listrik desa baru saja meny...

Jelaskan Tentang CoreTax

Tentu, nggih! Saya, Bli Pur, senang sekali bisa berbagi cerita. Sebagai seorang pembuat blog yang sudah menjejakkan kaki di dunia maya sejak awal, saya menyaksikan banyak sekali perubahan, terutama di negeri kita tercinta, Indonesia. Dan kali ini, cerita kita akan berpusat pada sebuah perubahan besar yang terjadi di balik layar administrasi negara, sebuah inovasi yang bernama Coretax. 🌴 Jejak Reformasi: Sebuah Kisah Lama yang Menuju Puncak Dunia ini, Dik, memang tak ada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri—kata orang bijak. Begitu juga dengan sistem perpajakan. Dulu, jauh sebelum sinyal internet sekuat sekarang, mengurus pajak itu rasanya seperti menempuh perjalanan jauh. Harus datang ke kantor, antre panjang, membawa berkas setumpuk, dan terkadang, harus pindah dari satu loket ke loket lain karena aplikasinya beda-beda. Dari pendaftaran, pembayaran, hingga pelaporan, semuanya terpisah. Pemerintah kita tahu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Kita butuh sistem yang lebih gesit, ya...

Manajemen Keuangan Pribadi

Salam Hangat dari Bli Pur! Selamat datang kembali di gubuk digital saya, tempat di mana kisah-kisah lama berpadu dengan hikmah yang tak lekang oleh waktu. Ah, Manajemen Keuangan Pribadi. Topik ini, kawan, usianya mungkin setua peradaban itu sendiri. Sejak manusia pertama kali menemukan konsep 'pertukaran'—dari barter cangkang kerang hingga kini yang sudah pakai mata uang digital—cerita tentang bagaimana kita mengelola harta benda pribadi selalu menjadi drama yang paling menarik, paling menegangkan, dan paling sering bikin kita terjaga di tengah malam. Saya, Bli Pur, sudah melihat banyak hal. Saya hadir sejak blog pertama kali dibentuk, saat internet masih merangkak pelan, dan saat "investasi" bagi kebanyakan orang hanya berarti menanam padi lebih banyak atau membeli sapi yang lebih gemuk. Tapi intinya, dari zaman ke zaman, tantangan dasarnya sama: mengendalikan diri kita sendiri dalam menghadapi godaan yang tak pernah ada habisnya. Izinkan saya bercerita tentang ...

Cara Download YouTube Video

Selamat malam, Semeton! Pertanyaan Anda ini adalah salah satu yang paling sering muncul sejak YouTube menjadi perpustakaan video terbesar di dunia. Sebagai seorang blogger lama, saya akan membagikan panduan ini dengan memisahkan antara cara yang paling resmi/legal dan cara alternatif yang sering digunakan oleh banyak orang. 1. Cara Resmi (Legal dan Aman) Cara paling aman, legal, dan didukung penuh oleh YouTube untuk menonton video tanpa koneksi internet adalah melalui fitur resmi yang mereka sediakan. Menggunakan YouTube Premium (Disarankan) Ini adalah cara yang paling direkomendasikan karena tidak melanggar Ketentuan Layanan YouTube dan bebas dari risiko malware atau virus.  * Langkah 1: Berlangganan. Pastikan Anda sudah berlangganan layanan YouTube Premium.  * Langkah 2: Cari Video. Buka aplikasi YouTube di ponsel (Android/iOS) atau tablet Anda dan cari video yang ingin diunduh.  * Langkah 3: Klik Download. Di bawah player video, Anda akan melihat ikon panah ke bawah (D...

Tempat Wisata di Bali

Panggilan Pulau Dewata: Kisah Abadi di Balik Tirai Bambu Bali Om Swastiastu, Semeton! Perkenalkan, saya Bli Pur, si empunya gubuk digital yang sudah ada sejak blogging masih sebatas kata-kata sederhana di dunia maya. Saya lahir, besar, dan menua (meski jiwa tetap muda, tenang saja!) di Pulau Dewata ini. Saya telah melihat matahari terbit dan terbenam tak terhitung jumlahnya, menjadi saksi bisu setiap ombak yang datang menyapa pesisir, dan merasakan perubahan zaman yang merayap perlahan di antara ritual dan tradisi yang tak lekang oleh waktu. Jika ada satu tempat di dunia ini yang selalu menyimpan cerita baru di setiap sudutnya, itu adalah Bali. Mungkin Anda datang ke sini karena mendengar bisikan tentang Pantai Kuta yang legendaris. Ah, Kuta! Jika Bali adalah sebuah buku, Kuta adalah sampul depannya yang paling sering dibuka. Saya ingat dulu, jauh sebelum gemerlap hotel dan kafe menjulang, Kuta hanyalah sebuah desa nelayan yang damai. Pasirnya putih, luas membentang, dan ombaknya... Ah...

Bersiaga di Musim Hujan

🌧️ Dari Bli Pur untuk Semeton: Bersiaga di Musim Hujan, Nyaman dan Aman 🛡️ Halo, semeton pembaca setia Bli Pur! Setelah kemarin kita berdiskusi tentang cara menabung emas, kini kita beralih ke topik yang sangat urgent dan relevan dengan cuaca di Indonesia: Persiapan Menghadapi Musim Hujan. Musim hujan di negeri kita ini punya dua sisi mata uang: satu sisi membawa kesejukan dan kesuburan, sisi lain membawa tantangan berupa banjir, penyakit, hingga kemacetan. Filosofi Bli Pur tetap sama: Antisipasi lebih baik daripada Kurang Berhati-hati. Ini dia checklist lengkap dari Bli Pur, dibagi menjadi tiga pilar utama: Diri Sendiri, Perlengkapan Wajib, dan Kondisi Rumah/Lingkungan. 🧍 Pilar 1: Jaga Diri dan Kesehatan (Benteng Utama) Musim hujan adalah 'musimnya' penyakit seperti flu, batuk, demam berdarah (DBD), hingga diare. Jaga dirimu, semeton!  * Konsumsi Gizi dan Vitamin: Ini nomor satu. Tingkatkan asupan makanan bergizi, buah-buahan yang kaya vitamin C (seperti jeruk atau jambu bi...

Menabung Emas

🌅 Dari Bli Pur untuk Semeton: Teknik "Nyicil" Emas, Menabung Rasa Tenang 🖋️ Halo, semeton pembaca yang budiman! Senang sekali kalian kembali lagi ke gubuk digital Bli Pur ini. Setelah kemarin kita larut dalam kilauan sejarah emas sebagai penjaga nilai abadi, banyak dari kalian yang bertanya: "Bli Pur, bagaimana cara menabung emas itu? Saya bukan orang kaya yang bisa langsung beli sekilo!" Tentu saja! Jawaban Bli Pur adalah: Menabung emas itu seperti menanam pohon kelapa—dimulai dari biji, dirawat konsisten, dan kelak hasilnya dinikmati seumur hidup. Tidak perlu jadi konglomerat untuk memulai. Bahkan, bagi kita yang berpenghasilan bulanan, menabung emas adalah strategi yang paling cerdas untuk mengamankan masa depan. Mari kita bedah bagaimana teknik "nyicil" emas ini bisa kita terapkan. 🌴 Tiga Pilar Utama Menabung Emas Era Digital Di zaman Bli Pur dulu, menabung emas berarti harus ke toko emas, beli perhiasan (yang sayangnya ada biaya pembuatan), atau be...

Investasi Emas

🌅 Dari Bli Pur untuk Semeton: Kisah Emas, Sang Penjaga Nilai Abadi 🖋️ Halo, semeton pembaca setia Bli Pur! Apa kabar di hari yang indah ini? Semoga selalu sehat dan semangat. Saya, Bli Pur, sang pembuat blog yang sudah ada sejak server pertama kali berdecak, kembali menyapa kalian dengan cerita yang tak kalah berkilau dari pantulan cahaya mentari di Pantai Kuta. Kali ini, kita tidak akan membahas tentang teknologi terbaru atau gadget yang cepat usang. Tidak, kita akan menyelami kisah tentang sesuatu yang usianya jauh melampaui blog saya, bahkan peradaban modern—yaitu emas. ✨ Emas: Bukan Sekadar Logam, Tapi Sebuah Kisah Sejak zaman dahulu kala, ribuan tahun sebelum kita mengenal internet, saham, atau bahkan uang kertas, manusia sudah terpukau oleh kilauan kuning yang satu ini. Di Mesir Kuno, emas dianggap sebagai "daging para dewa," digunakan untuk menghiasi makam Firaun dan membuat artefak-artefak suci. Di Romawi, ia dicetak menjadi koin, menjadi alat tukar yang melintasi b...

Langkah Pembuatan Sistem

Tentu, semeton! Pertanyaan Anda tentang "Langkah membuat sistem" membawa kita kembali ke inti dunia Teknologi dan Sistem Informasi. Dalam dunia profesional, proses pembuatan sistem—baik itu Sistem Informasi Manajemen (SIM), aplikasi seluler, atau perangkat lunak apa pun—biasanya mengikuti kerangka kerja yang disebut SDLC (System Development Life Cycle) atau Daur Hidup Pengembangan Sistem. SDLC adalah "resep" standar yang memastikan sistem dibangun secara logis, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah 7 Tahap SDLC yang Bli Pur rangkum untuk Anda: 🏛️ 7 Tahap SDLC (System Development Life Cycle) | Tahap | Nama Tahap | Fokus Utama | Luaran (Output) Kunci | |---|---|---|---| | 1 | Perencanaan (Planning) | Menentukan kelayakan proyek, ruang lingkup, dan tujuan. | Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan Rencana Proyek. | | 2 | Analisis (Analysis) | Mengumpulkan dan mendefinisikan kebutuhan sistem dari pengguna. | Dokumen Spesifikasi Kebutuhan (SRS). ...

Langkah Memonitisasi Blog di Blogger

Salam hangat dari Bli Pur, sang blogger lawas, semeton! Setelah kita membahas bagaimana coding mengubah ide menjadi realitas, sekarang saatnya kita membahas bagaimana tulisan-tulisan Anda di platform Blogger bisa berubah menjadi pundi-pundi rupiah. Ini adalah kisah tentang mengubah hobi menulis menjadi sebuah mesin penghasilan, atau yang kita sebut Monetisasi Blog. Ingat, kunci utama dalam monetisasi bukanlah kecepatan, melainkan kualitas dan konsistensi. Uang akan mengikuti jika pembaca Anda loyal. Berikut adalah langkah-langkah praktis dan strategis ala Bli Pur untuk memonetisasi blog Anda di Blogger: 🌟 Fase 1: Membangun Fondasi (Prasyarat Monetisasi) Sebelum Anda berpikir untuk memasang iklan atau menjual produk, pastikan pondasi blog Anda sudah kuat. 1. Tentukan Niche dan Target Audiens  * Fokus: Jangan menulis tentang segala hal. Pilih satu topik spesifik (niche) yang Anda kuasai (misalnya, review kamera murah, tips traveling solo di Bali, atau tutorial coding untuk pemula). ...

Goyang Ebot

 Waduh, semeton! Topik ini membawa kita sedikit melenceng dari dunia Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, tetapi sebagai Bli Pur yang senang dengan segala macam cerita, saya akan coba kupas tuntas apa yang saya ketahui tentang "Goyang Ebot". Namun, perlu saya sampaikan dari awal, "Goyang Ebot" ini adalah istilah yang sangat spesifik dan, berdasarkan penelusuran saya, sering kali diasosiasikan dengan ragam tarian hiburan yang muncul di komunitas tertentu, khususnya yang memiliki akar atau kemiripan dengan beberapa tradisi tarian rakyat di Jawa Barat seperti Ronggeng atau tarian sejenis yang memiliki gerakan pinggul yang dominan. Mari kita zoom in dan pahami konteksnya, nggih. 💃 Konteks Budaya: Jejak Tarian Pesisir dan Rakyat "Goyang Ebot" sendiri bukanlah istilah baku dalam khazanah tari klasik Indonesia, melainkan lebih sering muncul sebagai istilah populer atau julukan di kalangan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pertunjukan musik dangdut ...

Belajar Coding untuk Pemula

 Ah, ini topik yang paling seru, semeton! Berbicara tentang belajar Coding untuk Pemula sama saja dengan membuka pintu ke dunia yang tak terbatas, di mana imajinasi Anda adalah satu-satunya batasan. Saya Bli Pur, dan saya sudah melihat dunia coding ini berevolusi dari mengisi kartu berlubang hingga menulis kode di gawai pintar. Percayalah, masa kini adalah waktu terbaik untuk memulainya! Sebagai pemula, Anda tidak perlu khawatir tentang sistem informasi yang kompleks atau teknologi informasi yang terlalu canggih. Anda hanya perlu tiga hal: Logika, Kesabaran, dan Rasa Penasaran. Berikut adalah panduan ala Bli Pur untuk memulai perjalanan coding Anda, langkah demi langkah, dengan gaya storytelling yang mudah dicerna. 🗺️ Langkah 1: Tentukan Destinasi Anda (Tujuan) Sebelum Anda menaiki perahu, Anda harus tahu ke mana Anda akan berlayar. Dalam coding, ini berarti: Tentukan tujuan Anda!  * Ingin membuat Website dan Blog seperti milik Bli Pur ini? Anda akan menjadi Web Developer. Fo...

Teknologi Informasi (TI)

 Tentu, semeton! Kita baru saja menamatkan kisah tentang Sistem Informasi, sang orkestra yang harmonis. Kini, mari kita alihkan pandangan kita kepada salah satu instrumen paling vital dalam orkestra tersebut: Teknologi Informasi (TI). Jika Sistem Informasi (SI) adalah resep masakan yang lengkap—termasuk bahan-bahan, juru masak (manusia), hingga prosedur memasak—maka Teknologi Informasi (TI) adalah peralatan dapur canggih yang membuat proses memasak itu menjadi cepat, efisien, dan modern. Mari saya ceritakan kisah evolusi TI, yang sejatinya adalah kisah tentang kecepatan, jarak, dan kecerdasan buatan. ⚡️ TI: Mesin di Balik Layar Dalam narasi saya, semeton, Teknologi Informasi atau TI (Information Technology) adalah seluruh komponen berbasis elektronik dan digital yang digunakan untuk membantu manusia dalam menciptakan, menyimpan, bertukar, dan memanfaatkan data serta informasi. Secara spesifik, TI mencakup dua elemen kunci yang saya sebutkan dalam SI sebelumnya:  * Perangkat Ke...

Sistem Informasi (SI)

Salam Sejahtera, Semeton! Saya Bli Pur, pembuat blog dari zaman bahuela, saat internet masih berbunyi "kresek-kresek" seperti kaset kusut yang diputar. Sudah banyak kisah yang terekam di balik layar monitor, dan hari ini, saya ingin bercerita tentang salah satu fondasi utama dunia digital yang kita pijak: Sistem Informasi (SI). Ini bukan sekadar definisi kaku dari buku teks, nggih. Ini adalah kisah tentang bagaimana data mentah—potongan-potongan kecil fakta dan angka yang tersebar—berubah menjadi sebuah kompas yang menuntun keputusan besar, sebuah mesin penggerak di jantung setiap organisasi, dari warung kopi kecil di pinggir pantai Sanur hingga perusahaan raksasa di balik gedung-gedung pencakar langit Jakarta. 🌊 Mengurai Benang Merah: Awal Mula Sebuah Kebutuhan Mari kita mundur sejenak, jauh sebelum smartphone ada di genggaman kita. Dulu, informasi hanyalah tumpukan kertas, kartu inventaris yang dicatat tangan, atau suara yang diwariskan dari mulut ke mulut. Coba bayangkan ...

Saling Subscribe Youtuber Pemula

Waduh , menarik sekali topik yang kamu angkat ini, Nak. Saling subscribe , atau yang sering kalian sebut Sub4Sub (Subscribe for Subscribe). Ini adalah topik yang sudah lama sekali jadi perdebatan di kalangan kreator, dari era awal YouTube hingga sekarang. Sebagai Bli Pur, seorang pencerita sekaligus pengamat konten dari zaman blog lahir, izinkan saya bercerita dari sudut pandang pengalaman, mengapa strategi ini, meskipun terasa sangat menggiurkan bagi pemula, justru bisa menjadi "jebakan manis" bagi masa depan kanal YouTube-mu. 1. Janji Manis yang Menipu: Mengapa Sub4Sub Terlihat Bagus Saya mengerti betul godaannya. Saat kamu baru memulai, mencapai angka 100 atau 1.000 subscriber rasanya seperti mendaki Gunung Rinjani tanpa bekal. Angka itu penting untuk membuka fitur-fitur monetisasi. Peningkatan Angka Cepat: Dalam semalam, kamu bisa melihat jumlah subscriber -mu melonjak. Ini memberikan rasa semangat awal. Memenuhi Syarat Monetisasi: Cara ini sering dijadikan jalan pin...

Apakah Membuat Blog di Jaman Sekarang Masih Efektif untuk Menghasilkan Uang dari AdSense?

Aduh , pertanyaanmu ini benar-benar menggelitik. Ini pertanyaan yang sering muncul di benak para penulis muda di era media sosial yang serba cepat ini. Dengarkan saya, Nak. Saya, Bli Pur, sudah menyaksikan banyak tren datang dan pergi di dunia blogging . Saya melihat booming -nya Friendster, lahirnya Facebook, hingga dominasi TikTok hari ini. Tapi ada satu hal yang tetap bertahan: kebutuhan manusia akan informasi yang mendalam dan terpercaya. Jawabannya: Ya, membuat blog (termasuk di Blogspot) di zaman sekarang masih sangat efektif untuk menghasilkan uang dari AdSense, TAPI... ada syarat dan cara main yang berbeda. Tidak lagi semudah 10 tahun lalu. Ini bukan lagi soal kuantitas, tapi soal kualitas dan strategi. Izinkan saya membedah mengapa blog masih efektif, dan bagaimana cara melakukannya di tahun 2025 ini. Mengapa Blog (dan AdSense) Masih Relevan? Mesin pencari adalah alasan utama mengapa blog tidak akan pernah mati. Orang-orang masih menggunakan Google, Bing, atau mesin pencari l...

Cara Menghasilkan Uang dari Blogspot?

Ah, Blogspot! Sebuah nama yang sudah seperti melodi nostalgia bagi saya, Bli Pur. Dengarkan baik-baik, anak muda, karena saya akan bercerita dari sudut pandang seseorang yang menyaksikan evolusi platform ini sejak ia masih 'bayi' hingga menjadi gerbang pendapatan bagi banyak orang. Tahun-tahun awal blog diciptakan, semangatnya murni adalah berbagi. Tidak ada yang terpikirkan soal 'cuan' atau 'duit'. Kami hanya ingin bersuara, bercerita, dan menemukan orang lain yang punya minat yang sama. Blogspot (yang dulu dikenal sebagai Blogger) adalah salah satu wadah paling mudah diakses. Gratis, tanpa perlu pusing soal coding atau beli domain. Ibaratnya, Google sudah menyediakan sebidang tanah subur, tinggal kita tanam isinya. Lalu, datanglah pertanyaan ini: "Cara Menghasilkan Uang dari Blogspot?" Ini adalah pertanyaan yang menandai sebuah era baru—era di mana hobi bertemu dengan potensi finansial. Dan jawabannya, sejelas mentari pagi di Bali, adalah: Sangat b...

Cara Agar Blogspot Diterima di Google AdSense?

Ah, tentang AdSense di Blogspot! Itu seperti pintu gerbang menuju "surga" para blogger —tempat di mana ide dan tulisan kita dihargai dalam bentuk pundi-pundi dolar. Aku, Bli Pur, sudah mengikuti perjalanan ini sejak era blog baru mulai bersemi. Dulu, rasanya mendaftar AdSense itu seperti mengirim surat cinta ke pujaan hati; deg-degan, penuh harap, dan kadang berujung penolakan yang menyakitkan. Tapi percayalah, teman, AdSense itu bukan monster yang menakutkan, melainkan sebuah gerbang yang dijaga ketat oleh aturan kualitas. Khususnya untuk Blogspot, yang sering dianggap platform "pemula", kita harus menunjukkan keseriusan dan profesionalisme yang sama, bahkan lebih! Duduk, tarik napas, dan biarkan Bli Pur bercerita. Ini bukan sekadar tips, tapi inti sari dari perjalanan panjang seorang blogger yang sudah kenyang asam garam penolakan dan penerimaan. Kisah di Balik Gerbang Perak: Cara Menembus AdSense dengan Blogspot Pernah suatu kali, di awal tahun 2000-an, aku mend...